Mohd Shahridwan bin Ramli

Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang,segala puji bagiNya,dan selawat ke atas Nabi Muhammad saw.



Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang,segala puji bagiNya,dan selawat ke atas Nabi Muhammad saw.

Sewaktu Azan Mendayu-Dayu
Ibuku Pergi Meninggalkanku
Perginya Takkan Kembali Lagi
Kerna Takdir Telah Menentukan

Doa Restu Kuutuskan Untukmu Ibu
Semoga Diri Ibu Bahgia
Di Akhirat Yang Kekal Abadi

Ibuku Kau Pemupuk Kasih Sayang
Kerna Kaulah Ibu Yang Tercinta
Baktimu Padaku Tidak Terkira
Hanya Tuhan Dapat Membalasnya

Ibuku Walau Kau Pergi Dulu
Namun Kutetap Mengingatimu
Kasihku Padamu Seperti Dulu
Selamat Tinggal Ibuku

Mengimbau kembali,2 tahun dahulu.Memori itu masih segar kembali. Andai Anas ibnu Malik ada 2 perkara yang sentiasa beliau ingat. Waktu tika bertemunya dia dengan nabi dan waktu kali terakhirnya dia berjumpa nabi. Begitu jualah aku,seorang anak. Saat yang kuingat,tika kali terakhir melihat ibu sendiri.
Lepas solat isyak di masjid,aku solat hajat,pohon kepada tuhan agar disembuhkan ibuku,dan jika maut dating menjemput,aku redha.Kerna aku sangat kasihan dan tidak sanggup melihat ibu menderita akibat barah paru-paru. Selesai sahaja,aku bawak motor dan pulang ke rumah. Saat tiba saja,adikku kejutkan aku bahawa ibu sedang nazak. Mana tak terkejutnya aku. Entah sempat aku tongkatkan motor atau tidak,aku berlari naik atas.
Melihat adik2 menangis.Dalam hatiku,baru sekarang nak menangis.Dulu seperti tak pedulikan mak mana. Adik2,baru kau semua tahu besarnya nilai adanya seorang ibu. Terlihat paling kuat menangis,kakakku,along. Aku ketika itu agak blur,dan Alhamdulillah apa yang pasti,aku bisikkan kalimah tayyibah,kalimah syahadah di kedua2 telinganya. Setelah bertarung lama,aku sangat2 bersyukur yang ibuku sempat melafazkannya kembali. Namun,dia kembali tidak sedarkan diri.
Lalu ibu dibawa ke hospital.Apa yang mampu aku buat hanya membaca mana2 surah yang aku ingat dan membisikkan kalimah syahadah. Sampai agak lenguh kaki berdiri.Sedih melihat keadaan ibu,melihat along yang menangis,memikirkan keadaan adik2 andai ibu mereka pergi.
Lalu esok paginya,along memberitahu ibu dah tiada.Dah pulang selama-lamanya. Saat aku sendiri yang menggali pusaranya.Saat aku sendiri memberitahu sanak saudara akan berita ini. Saat terakhirnya aku kucup pipinya,dahinya. Itulah saat paling aku ingat….
Siapakah kamu wahai sang anak tanpa ibumu? Tidak kuhirau,tidak kukisah apa sekalipun kedudukanku.Namun,syurgamu tetap di telapak kakinya.Siapakah aku yang kembali teresak2 sedangkan pada waktu hayatnya berapa kali aku mengucupnya,berapa kali aku ucap terima kasih kepadanya.Yang ada hanyalah linangan air mata ibu yang dicurahkan kerna masalahnya anaknya.
Memang,seorang ibu dapat membela,menjaga sepuluh orang anak.Namun,mampukah sepuluh orang ini menjaga seorang ibu? Apa aku mampu lafazkan? Tak berguna.Takkan lah aku nak ucapkan di pusaranya?Adakah dengar adakah tidak.Duhai sang anak,ibumu masih bernafas……
Ibumu amat sayangkan kamu. Hindarlah kamu dari tangisnya ibumu.Sungguh,kamu anak derhaka. Sungguh,sudah banyak kisah2 lepas,kisah dahulu tentang pengorbanan ibu,tentang balasan anak derhaka terhadap ibu…….
Halalkan kami susumu,air matamu,darahmu,makan minum….
Sungguh anak-anak yang soleh adalah harta buat ibu……..
Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)
Jangan mengabaikan (membenci dan menjauhi) orang tuamu. Barangsiapa mengabaikan orang tuanya maka dia kafir. (HR. Muslim)Penjelasan:Yang dimaksud kufur nikmat dan bukan kufur akidah.
Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
46. Al Ahqaaf
17. Dan orang yang berkata kepada dua orang ibu bapaknya: “Cis bagi kamu keduanya, apakah kamu keduanya memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku? lalu kedua ibu bapaknya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya mengatakan: “Celaka kamu, berimanlah! Sesungguhnya janji Allah adalah benar.” Lalu dia berkata: “Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu belaka.”


Dedikasi buat anak2 normiah bt kariman….
Along,mamat,farez,syu,ana,adek………………
Selamat hari lahir yang ke 49 dan hari akhir yang kedua ibuku. Insaflah wahai anak2!
2 Responses
  1. Hazwani Says:

    .......Al-fatihah untuk Allahyarhamah, semoge berbahagia,semoge iringan doa2 anak2 yg soleh akan sentiasa menemanimu di sane..Amin ya rabb..


  2. salam~
    this post made me teary eyes.
    moga arwah tenang disana..amin..